Menurut okedukasi okezon.com lima negara dengan kasus bullying terbanyak yaitu, Portugal, Korea Selatan, Inggris, Jepang dan Rusia. Sedangkan di Indonesia ada 11 wilayah provinsi yaitu : Jawa Barat, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, DKI Jakarta, Banten, Kepulauan Riau, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Utara, NTT, NTB, dan Sumatera Selatan. Sedangkan untuk kabupaten kota : Bekasi, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Bandung, Karawang, Kulonprogo, Bantul, Malang, Jakarta Selatan, Tangerang Selatan, Kota Batam, Bau Bau, Tarakan, Alor, Dompu, dan Musi Rawas.
Pada saat ini, Sekolah mungkin menjadi salah satu tempat terbanyak ditemukannya tindakan bullying, karena di sana terdapat berbagai macam karakter orang, mulai dari ras, ekonomi, warna kulit, keturunan, agama dan budaya.
Adanya tindakan bullying sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental baik dari korban maupun dari pelaku. Contohnya pengucilan, pemalakan, intimidasi, penindasan, mengolok-olok bahkan kekerasan secara fisik.
Kebanyakan pelaku bullying biasanya menyerang korban secara verbal, sosial, dan fisik berulang kali hingga mendapatkan kepuasan tersendiri dari tindakan penyerangan tersebut. Bisa dilakukan secara berkelompok maupun individu, jika sudah menjurus pada kekerasan fisik maka harus mendapat tindakan lebih lanjut dari pihak sekolah dan berwajib.
Berikut adalah contoh tindakan bullying yang paling banyak dilakukan:
- Secara fisik : mendorong, meludahi, memukul, menendang, dan lain-lain.
- Secara verbal : menghina, membentak dengan kata-kata kasar, mencemooh.
- Secara social : mengabaikan, mengucilkan, mengintimidasi, dan lain-lain.
Dampak bullying tentu sangat banyak, bahkan dapat mempengaruhi masa depan seseorang. Sebenarnya bullying tidak hanya terjadi di sekolah, bisa juga di kantor, pabrik atuapun perusahaan yang dikelilingi oleh orang-orang dewasa. Tindakan menyimpang yang mempengaruhi penurunan kesehatan mental korban, itulah yang dinamakan bullying. Berikut adalah uraian dampak bullying bagi korban dan pelaku:
Dampak bagi korban:
Korban yang mengalami bullying akan menjadi pribadi yang cemas, mudah takut, bahkan sulit konsentrasi ketika belajar, hingga akhirnya menghindari sekolah karena terlalu banyak hal yang dikhawatirkan dan bahkan ada yang sampai putus sekolah.
Bila terjadi pada remaja, mereka akan rentan terhadap stress dan depresi di usia muda. Tidak menutup kemungkinan untuk melakukan tindakan bunuh diri karena bullying berkepanjangan.
Dampak bagi pelaku:
Umumnya para pelaku bullying punya tingkat kepercayaan diri tinggi serta merasa punya harga diri yang tinggi pula. Mereka biasanya bersifat agresif dan selalu pro terhadap hal negatif, seperti kekerasan dan kemarahan. Pelaku bullying memiliki mental yang haus akan mendominasi suatu hal, mereka juga kurang berempati terhadap orang lain.
Dampak bagi para pelaku bullying yaitu merasa dirinya kuat dan disukai oleh banyak orang ketika berhasil mendominasi sesuatu. Hal ini tentu akan mempengaruhi masa depannya, entah mereka akan menjadi pelaku kriminal ataupun lebih buruk lagi.
Tindakan bullying yang terjadi disekolah. Perlu diadakan pendampingan khusus bagi para korban dan pelaku bullying, baik dari psikolog maupun orang tua. Peran orang di sekitar sangat berpengaruh untuk menghentikan perilaku buruk ini, masa depan banyak orang dapat terselamatkan jika penanganan bullying dilakukan dengan cepat dan tepat.
Disekolah perlu diadakan Tindakan anti bullying dengan membuat sekolah yang Ramah Anak. Kepala sekolah membentuk tim khusus untuk mengedukasi, mencegah dan menyelesaikan masalah yang terjadi. Supaya warga sekolah merasa aman dan nyaman berada disekolah karena sekolah adalah rumah kedua bagi warga sekolah.. Dengan penanganan dan pembimbingan yang tepat maka akan timbul yang Namanya kenyamanan Bersama antara guru, siswa dan semua warga sekolah. Semua itu akan melahirkan sekolah yang ramah anak dan akan muncul generasi penerus bangsa yang punya ide, pandangan yang brilian untuk kemajuan dan kemakmuran bangsa Indonesia Tercinta.