VISI SEKOLAH
Membentuk dan menghasilkan lulusan yang memiliki perilaku spiritual yang tinggi, bermanfaat, produktif, berjiwa wirausahawan, menghargai diri dan orang lain, dengan berlandaskan cinta tanah air dan bangsa.
MISI SEKOLAH
1. Mengaplikasikan perilaku spiritual yang tinggi dengan berlandaskan nilai-nilai relijius, baik dalam KBM maupun kegiatan lain yang diselenggarakan sekolah, sehingga menjadi suatu budaya sekolah;
2. Mengaplikasikan perilaku yang bisa membawa manfaat baik bagi pribadi maupun orang lain;
3. Mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan hidup abad 21 sehingga menjadi pribadi yang kompeten dan produktif;
4. Mengaplikasikan nilai-nilai mandiri, integritas dan gotong royong untuk menghasilkan jiwa kewirausahaan;
5. Mengaplikasikan sikap dan perilaku menghargai diri dan sesama mahluk hidup lainnya, sehingga menjadi karakter diri;
6. Mengaplikasikan nilai-nilai nasionalis untuk meningkatkan kecintaan terhadap tanah air dan bangsa.
TUJUAN SEKOLAH
1. Melahirkan peserta didik yang terbiasa melakukan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya dengan penuh kesadaran serta kesungguhan;
a. Melaksanakan pembiasaan pembacaan sholawat setiap akan melakukan kegiatan pembelajaran pada jam pertama. Setiap siswa wajib hafal dan melakukan rangkaian pembacaan sholawat, surat Yassin ayat 82-82, do’a dan diakhiri dengan pembacaan surat Al-Fatihah.
b. Melaksanakan sholat sunah Dhuha bergantian kelas setiap harinya pada setiap jam 07.00 WIB.
c. Melaksanakan sholat dhuhur dan ashar berjamaah di masjid sekolah.
d. Setiap angkatan pada tahun ajaran 2022/2023 wajib bisa menghapal 13 surat pendek dari An-Nash hingga At-Takatsur.
e. Setiap lulusan SMKN 1 Dawuan wajib memiliki kemampuan membaca Al-Qur’an dengan benar.
f. Mengikuti kegiatan kajian kegamaan secara rutin yang diadakan setiap Jumat setelah sholat dhuha selama 25 menit secara bergantian sesuai jadwalnya.
2. Melahirkan peserta didik yang mampu menunjukkan adab yang baik saat berhadapan dengan siapapun tanpa membeda-bedakan status sosial;
a. Membiasakan siswa dengan pelaksanaan 3S (Senyum, Salam, Sapa) saat bertemu siapapun.
b. Membiasakan siswa dengan ucapan maaf, tolong dan terima kasih, saat meminta bantuan pada siapa pun.
c. Membiasakan siswa untuk terlebih dahulu melakukan salim pada orang yang lebih tua apabila bertemu.
d. Membiasakan siswa untuk membungkukkan badan dengan tangan memberi tanda permisi saat berjalan melewati orang lain.
e. Membiasakan siswa untuk meminta ijin saat meminjam atau menggunakan barang milik orang lain dan tak lupa mengucapkan terima kasih.
f. Membiasakan siswa untuk berani mengakui kesalahan dan meminta maaf apabila melakukan kesalahan.
g. Membuat projek drama dan atau video yang menunjukkan adab yang baik oleh siswa.
3. Melahirkan peserta didik yang mampu mengontrol dirinya baik saat berucap, bersikap, bertindak maupun berpenampilan sehingga siapapun yang berada di sekitarnya merasa nyaman atas kehadirannya;
a. Melaksanakan sosialisasi anti perundungan mengenai dampak yang ditimbulkan pada diri korban yang mengalami perundungan, apa saja bentuk-bentuk perundungan, bagaimana cara untuk melindungi diri agar tidak menjadi korban perundungan, langkah-langkah apa yang harus dilakukan apabila terkena perundungan, hak-hak hukum apa yang dimiliki setiap orang untuk membela dirinya dari terkena perundungan. Kegiatan sosialisasi dapat dilakukan melalui seminar, workshop, dan atau FGD.
b. Mengadakan deklarasi dan promosi media mengenai anti perundungan.
c. Mengadakan projek pembuatan drama dan atau video anti perundungan.
d. Membentuk satgas anti perundungan dari GTK dan siswa.
e. Melaksanakan sosialisasi anti pelecehan/kekerasan seksual mengenai dampak yang timbul pada diri korban pelecehan, apa saja bentuk-bentuk pelecehan/kekerasan seksual, bagaimana cara melindungi diri agar tidak menjadi korban pelecehan dan atau kekerasan seksual, langkah-langkah apa yang harus dilakukan apabila terkena pelecehan/kekerasan seksual, hak-hak hukum apa yang dimiliki setiap orang untuk membela dirinya dari terkena pelecehan/kekerasan seksual. Kegiatan sosialisasi dapat dilakukan melalui seminar, workshop, dan atau FGD.
f. Mengadakan deklarasi dan promosi media mengenai kegiatan anti pelecehan/kekerasan seksual.
g. Mengadakan projek pembuatan drama dan atau video anti pelecehan /kekerasan seksual oleh siswa.
h. Membentuk satgas anti pelecehan/kekerasan seksual.
i. Melaksanakan sosialisasi anti NARKOBA mengenai dampak yang timbul pada diri pengguna, apa saja jenis-jenis NARKOBA, apa saja ciri-ciri pengguna NARKOBA dan pengedar, bagaimana cara melindungi diri agar tidak menjadi pecandu NARKOBA, langkah-langkah apa yang harus dilakukan apabila menemukan orang dengan ciri pecandu atau pengedar, hak-hak hukum apa yang dimiliki setiap korban penyalahgunaan NARKOBA. Kegiatan sosialisasi dapat dilakukan melalui seminar, workshop, dan atau FGD.
j. Mengadakan deklarasi dan promosi media mengenai kegiatan anti penggunaan NARKOBA.
k. Mengadakan projek pembuatan drama dan atau video anti penggunaan NARKOBA oleh siswa.
l. Membentuk satgas anti penggunaan NARKOBA.
4. Melahirkan peserta didik yang memiliki jiwa sosial yang tinggi;
a. Membiasakan siswa untuk melakukan shodaqoh setiap hari Jum’at.
b. Membiasakan siswa untuk mengadakan penggalangan dana atau bantuan jika mengetahui ada musibah yang dialami oleh orang lain.
c. Membiasakan siswa untuk siap membantu apabila lingkungan sekitar membutuhkan bantuan seperti bekerja bakti dan lainnya.
5. Melahirkan peserta didik yang peduli dan mampu menjaga keamanan, kenyamanan dan kebersihan lingkungan dimanapun dia berada;
a. Membiasakan siswa untuk tidak pernah memulai pembelajaran apabila lingkungan kelas baik di dalam ataupun di luar belum yakin bersih.
b. Membiasakan siswa untuk selalu membawa kantong sampah kecil bila bepergian agar tidak membuang sampah sesuka hati.
c. Membiasakan siswa untuk membuang sampah ke tempatnya sesuai dengan jenisnya minimal 2 jenis.
d. Membiasakan siswa untuk menjaga kebersihan toilet bersama.
e. Membiasakan siswa untuk peka terhadap sampah yang ada di sekitarnya di manapun dia berada.
f. Membuat projek film tentang pengelolaan sampah yang dilakukan siswa baik di rumah atau di sekolah
6. Melahirkan peserta didik yang terbiasa berperilaku hidup sehat;
a. Membiasakan siswa berpakaian bersih dan tidak bau badan.
b. Membiasakan siswa untuk berolahraga minimal seminggu sekali, baik dengan mengikuti pelajaran olahraga maupun pada acara kebersamaan yang diadakan sekolah setiap hari Jumat.
c. Membiasakan siswa untuk membawa air minum dan makanan dari rumah.
7. Melahirkan peserta didik yang mampu melakukan komunikasi (Communication) dengan tepat, baik secara verbal maupun non verbal, lisan maupun tulisan, sehingga maksud atau tujuan yang ingin disampaikan dapat dimengerti oleh penerima pesan;
a. Membiasakan proses KBM dengan menggunakan metode tanya jawab, brainstorming saat mencoba menggali ide untuk menemukan solusi dari suatu permasalahan, window shopping, diskusi, presentasi, bercerita, drama, membuat artikel atau essay, membuat laporan, bedah buku, dialog, puisi dan menyanyi.
b. Mengadakan lomba-lomba yang bisa meningkatkan kemampuan komunikasi siswa seperti : 1) presentasi pembuatan produk yang dihasilkan sesuai jurusan masing-masing; 2) promosi produk sesuai jurusan masing-masing; 3) membuat proposal usaha; 4) membacakan (musikalisasi) puisi karya siswa; 5) pidato; 6) ceramah; 7) membuat artikel populer; 8) membuat artikel ilmiah; 9) menganalisis buku bacaan; 10) mereview film; 11) dongeng; 12) podcast; 13) drama; 14) debat; 15) stand up comedy.
c. Mengadakan lomba-lomba literasi, seperti : 1) penulisan essay; 2) merangkum hasil bacaan; 3) membaca cerpen; 4) membuat cerpen; 5) membuat mind mapping hasil bacaan; 6) membuat quotes.
d. Membiasakan siswa untuk melakukan promosi dan mendapatkan konsumen atas hasil projek produk yang mereka hasilkan baik projek pembelajaran produktip maupun kewirausahaan, baik secara perorangan maupun kelompok.
e. Membuat projek film pendek mengenai anti perundungan, anti kekerasan seksual, anti NARKOBA, cinta tanah air dan bangsa, dan sikap toleransi.
8. Melahirkan peserta didik yang mampu bekerjasama dan berkolaborasi (Collaboration) untuk mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai;
a. Membiasakan proses KBM dengan memberikan tugas yang harus dikerjakan secara berkelompok dengan menggunakan metode window shopping, model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PJBL).
b. Membiasakan siswa untuk terlibat dalam kegiatan kepanitiaan sekolah yang diadakan oleh bidang kesiswaan.
c. Melibatkan siswa dalam OSIS, Pramuka, Ekstrakurikuler, kegiatan kerja bakti atau memberi bantuan baik untuk lingkungan sekitar sekolah ataupun lainnya.
d. Mengadakan lomba-lomba yang membutuhkan kerjasama atau kolaborasi, seperti : 1) merakit produk dengan waktu yang telah ditetapkan; 2) membuat produk; 3) olahraga grup; 4) kesenian grup; 5) kebersihan dan menghias kelas.
e. Membuat projek film pendek mengenai anti perundungan, anti kekerasan seksual, anti NARKOBA, cinta tanah air dan bangsa, dan sikap toleransi.
9. Melahirkan peserta didik yang mampu berpikir kritis (Critical Thinking) dalam menghadapi setiap kondisi maupun situasi tertentu serta informasi yang diterima;
a. Membiasakan proses KBM dengan menggunakan metode diskusi, debat, brainstorming, studi kasus, window shopping, mind mapping, portofolio, dan juga menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PJBL).
b. Mengadakan lomba-lomba yang membutuhkan keterampilan berpikir kritis dalam menghadapi masalah, seperti : 1) menyelesaikan puzel produk; 2) merangkai kata; 3) merubah bahasa narasi menjadi bahasa grafik atau tabel; 4) mendeskripsikan “suatu hal” ke dalam bahasa verbal secara spontan; 5) menemukan masalah dari suatu studi kasus dan memberi solusinya.
c. Membuat projek film pendek mengenai anti perundungan, anti kekerasan seksual, anti NARKOBA, cinta tanah air dan bangsa, dan sikap toleransi.
10. Melahirkan peserta didik yang mampu berpikir kreatif dan bertindak inovatif (Creativity and Innovation) dalam menghasilkan solusi bagi setiap tantangan yang dihadapi;
a. Membiasakan proses KBM dengan menggunakan metode diskusi, debat, brainstorming, studi kasus, mind mapping, portofolio, dan juga menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PJBL).
b. Mengadakan lomba-lomba seperti : 1) membuat merek atau brand produk; 2) membuat kemasan produk; 3) membuat mind mapping ide penciptaan produk lama dengan fungsi yang baru.
c. Membuat projek film pendek mengenai anti perundungan, anti kekerasan seksual, anti NARKOBA, cinta tanah air dan bangsa, dan sikap toleransi.
11. Melahirkan peserta didik yang bersikap mandiri, bertindak penuh integritas dan tanggung jawab, serta mampu bergotong royong dan bekerja keras, dalam menjalankan suatu kegiatan baik yang diadakan sekolah, masyarakat, maupun DUDIKA;
a. Membiasakan proses KBM yang menggunakan metode tanya jawab, diskusi, presentasi, mind mapping, brain storming, studi kasus, portofolio, dengan model pembelajaran Discovery Learning, PBL, PJBL, dan Tefa.
b. Melibatkan siswa dalam kepengurusan baik di kelas, organisasi sekolah, kepanitiaan kegiatan kelas atau sekolah.
c. Membiasakan siswa untuk membuat proposal dan laporan kegiatan sesuai prosedur yang telah ditentukan.
d. Mengadakan seminar atau workshop tentang kewirausahaan, pembentukan start up, literasi finansial dan digital untuk pengembangan bisnis, marketing digital, dan sebagainya.
e. Rutin mendatangkan guru tamu pengusaha atau praktisi praktis UMKM dan sebagainya.
f. Membentuk kelompok-kelompok kewirausahaan per jurusan.
12. Melahirkan peserta didik yang memiliki toleransi yang tinggi terhadap setiap perbedaan, sehingga mampu menghargai perbedaan melalui ucapan, sikap, dan perbuatan nyata baik di lingkungan sekolah, masyarakat maupun DUDIKA;
a. Membiasakan siswa untuk mengalami proses KBM yang terbuka terhadap perbedaan pendapat saat berdiskusi atau debat, mengelompokkan siswa dengan yang berbeda jenis kelamin, agama ataupun suku agar bisa bekerjasama.
b. Membiasakan siswa untuk memberi perlakuan yang sama pada siapapun yang berbeda dengan mereka juga turut serta dalam membantu mereka yang berbeda baik suku maupun agama apakah terdapat di lingkungan sekolah maupun tempat tinggal mereka, apabila bantuan mereka dibutuhkan, seperti penggalangan dana bagi mereka yang terkena musibah, mendoakan yang tertimpa musibah, menengok yang sakit atau meninggal.
c. Membuat projek video tentang pentingnya toleransi nyata dalam kehidupan sehari-hari.
13. Melahirkan peserta didik yang mencintai dan mengapresiasi keragaman budaya, suku, bahasa dan agama yang dimiliki bangsa Indonesia, dengan turut aktif mengikuti kegiatan-kegiatan kebudayaan baik yang diadakan sekolah maupun di lingkungan masyarakat;
a. Membiasakan siswa untuk menggunakan pakaian daerah nya masing-masing pada hari-hari tertentu.
b. Mengadakan pawai baju daerah pada upacara sumpah pemuda yang diadakan sekolah.
c. Memutarkan film keanekaragaman yang dimiliki oleh Indonesia.
d. Membuat projek film bangga menjadi bagian dari Indonesia yang memiliki budaya beraneka.
14. Melahirkan peserta didik yang mampu menunjukkan perilaku disiplin, taat dan patuh terhadap semua kode etik serta tata tertib, baik yang berlaku di sekolah, masyarakat, dan DUDIKA;
a. Mengikuti upacara bendera setiap hari senin, hari-hari besar negara.
b. Menggunakan pakaian yang sesuai dengan aturan sekolah.
c. Datang ke sekolah tepat waktu.
d. Melibatkan siswa dalam pembuatan revisi tujuan sekolah, tata tertib maupun kode etik siswa.
e. Sosialisasi visi, misi dan tujuan sekolah setiap semester.
f. Sosialisasi tata tertib maupun kode etik setiap semester.
g. Melibatkan siswa dalam pembuatan projek film atau drama tentang aturan sekolah.
15. Melahirkan peserta didik yang mampu membuat dan menyebarkan berita positif yang mengarah pada persatuan dan kesatuan bangsa dan negara.
a. Mengadakan seminar atau workshop tentang penyebaran hoak.
b. Mengadakan seminar-seminar kebangsaan untuk semakin menguatkan rasa cinta tanah air dan bangsa.
c. Membuat aturan tentang penanganan suatu informasi bersama siswa.
d. Menguatkan kegiatan literasi membaca dan menulis siswa tentang cinta tanah air dan bangsa.
e. Mengadakan FGD atau diskusi-diskusi tentang kebangsaan.
f. Membuat projek drama atau film tentang cinta tanah air dan bangsa.
g. Membuat perlombaan yang berkaitan dengan cinta tanah air dan bangsa.