Pendirian SMKN 1 DAWUAN merupakan wujud dari bentuk kepedulian seorang Bapak Priyanto, SP. sebagai Kepala SMKN 2 Subang saat itu, atas banyaknya lulusan SLTP yang tidak melanjutkan ke jenjang selanjutnya. Alasan jarak tempuh yang jauh untuk bersekolah di kota serta kemampuan orang tua dalam membiayai kebutuhan pendidikan menjadi penyebab banyak orang tua untuk tidak mengijinkan anaknya melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
Kondisi tersebut membuat Bapak Priyanto, SP mendirikan kelas jauh sebagai wujud dari ide dan gagasannya. Kelas jauh ini didirikan di berbagai pelosok subang dengan jumlah awal 13 kelas jauh. Salah satu kelas jauh tersebut berlokasi di Desa Cisampih. Dengan nama SMKN 2 Subang kelas jauh atau kelas termediasi Dawuan.
Dari 10 desa yang ada di Kecamatan Dawuan, Desa Cisampih terpilih untuk memiliki kelas jauh dikarenakan di desa tersebut terdapat sebuah SLTP dengan nama SMPN 1 Dawuan. Bapak Ir. Hamdani, sebagai salah satu guru atau tenaga pendidik yang dimiliki SMKN 2 subang, saat itu ditunjuk sebagai pengelola kelas jauh dengan dibantu oleh tokoh masyarakat sekitar diantaranya : Bapak Darlan (alm.), Bapak Abun Saripudin, Bapak Somaatmadja, Bapak Adang Koswanda, Bapak Candra Somali, Bapak Sholih, dan lainnya. Keberadaan kelas jauh alhamdulillah mendapat sambutan baik dari warga masyarakat Kecamatan Dawuan.
SMKN 2 Subang dengan kelas jauh Cisampih/Dawuan akhirnya mulai beroperasi pada bulan Juli 2007. Dengan kondisi yang serba kekurangan, Bapak Ir Hamdani sebagai pengelola yang ditunjuk oleh SMKN 2 Subang, bertanggung jawab atas segala hal yang berkaitan dengan kegiatan kelas jauh tersebut.
Dimulai dengan tidak adanya ruangan, hingga menumpang di SMPN 1 Dawuan, dengan mendapat bantuan satu ruang kelas, karena belum ada lahan yang bisa dibangun. Kemudian jumlah siswa yang awalnya ada 48 orang dari cisampih dan sekitarnya, kemudian semakin berkurang pada angkatan pertama hingga tersisa 16 orang dengan 4 jurusan.
Bahkan seluruh berkas adminitrasi kantor pun selalu dibawa kemana-mana oleh Bapak Hamdani sebagai Kepala Sekolah, karena tidak memiliki ruangan khusus, begitupun saat ada berkas administrasi yang harus dicetak, maka kelas jauh akan menumpang cetak di kantor Desa Cisampih.
Untuk proses pembelajaran, kelas jauh juga masih dibantu oleh guru-guru dari SMPN 1 Dawuan Diantaranya : Bapak Ruslan, S.Pd., Ibu Oyok Carmi, M.Pd., Bapak Didi Rosadi, S.Pd., Ibu Neneng, S.Pd., Bapak Mulyanto, S.Pd., dan yang lainnya.
Pada tahun 2013 kelas jauh ini mendapat bantuan dari Desa Cisampih sebanyak dua ruang kelas walaupun masih menumpang di lahan PTPN VIII dari Program Desa Peradaban walau dengan nama lain untuk MD karena Program Desa Peradaban tidak di peruntukan untuk tingkat SLTA.
Perjuangan masih belum berakhir, untuk penggunaan tanah PTPN harus ada ijin dari Direktur PTPN. Bapak Ir. Hamdani, Bapak H. Hidayat, M.Si., Bapak Abun Saripudin, Bapak Candra Somali serta Bapak Sholih selaku Camat Dawuan harus bolak balik ke Bandung untuk mengurus HGU dari tanah tersebut. Pada akhirnya, Alhamdulillah atas ijin Nya, kelas jauh bisa menggunakan tanah tersebut dengan perjanjian antara pihak PTPN dan Bupati Subang saat itu Bapak Eep hidayat.
Perjuangan yang begitu berat di tangan Bapak Ir. Hamdani sedikit demi sedikit setiap permasalahan bisa diatasi. Walau dengan jumlah siswa yang sedikit, beliau dan tim tidak pernah berhenti berjuang dengan mendatangi rumah-rumah yang memiliki anak lulus SMP, akan tetapi tidak melanjutkan karena alasan biaya.
Bapak Ir. Hamdani beserta tim terus semangat memberikan penyuluhan pada warga desa akan pentingnya melanjutkan sekolah dengan juga memberikan pernyataan yang baik bahwa “sekolah di mana saja sama”. Pernyataan itu perlu dikeluarkan karena tidak sedikit orang tua yang mampu tidak ingin melanjutkan sekolah di kelas termediasi Dawuan serta menginginkan anaknya untuk tetap sekolah di kota.
Perjuangan Bapak Ir. Hamdani dengan motto “ spirit to change” tidak pernah surut, di manapun terdapat kumpulan, beliau selalu ada untuk mengajak masyarakat dan memberikan informasi bahwa ada SMKN 2 Subang kelas jauh Dawuan.
Pada 27 maret 2013 Alhamdulillah SMKN 2 Subang kelas termediasi Dawuan mendapatkan status resmi sebagai sekolah “Negeri”, serta terpisah dari SMKN 2 Subang dengan menyandang nama baru yaitu SMKN 1 Dawuan.
Selama berdirinya, SMK Negeri 1 Dawuan telah mengalami beberapa kali pergantian kepala sekolah diantaranya :
- Bapak Ir. Hamdani (2007 – 2015)
- Bapak Drs. Gatot Ardito, M.Pd. (2016 – 2018)
- Bapak Ridwan, S.Kom. (2018 – 2020)
- Bapak Ahmad Baharudin, SP. (2020 -2021)
- Ibu Hj. R. Eris Garini, S.Pd.,M.I.Kom. (2021 – Sekarang)
Pada bulan Juni tahun 2022, secara resmi SMK Negeri 1 Dawuan merubah sistem ketarunaan menjadi kesiswaan dikarenakan beberapa faktor yang sudah dievalusi oleh Kepala Sekolah dan Komite Sekolah, serta semua PTK yang ada di SMK Negeri 1 Dawuan
Pada tahun 2022, SMK Negeri 1 Dawuan mendapatkan izin untuk menambah Program Keahlian yaitu Desain Komunikasi Visual (DKV). Pada tahun ajaran 2023/2024 SMK Negeri 1 Dawuan akan membuka jurusan tersebut untuk Penerimaan Peserta Didik Baru.
Berikut SK Perizinan Program Keahian Desain Komunikasi Visual (DKV)