Sekolah merupakan tempat menimba ilmu. Sekolah harus menjadi tempat yang menyenangkan bagi guru dan siswa. Sekolah tempat mencetak putra-putri terbaik bangsa. Tapi bagaimana sekolah di negeri kita sekarang ? Bagaimana dunia pendidikan di negeri kita sekarang ? Sudah tepatkah proses belajar mengajar yang diterapkan?
Dikutip dari Muyadi Handoko, penerapan sistem pendidikan di Indonesia selama ini sering berubah seiring dengan waktu, pengaruh di Kementrian Pendidikan selama ini yang tidak konsisten dengan kebijakannya. Seolah yang dikerjakan adalah sebuah proyek yang terus berganti tanpa berkesinambungan dengan program Menteri Pendidikan sebelumnya.
Sehingga nampak jelas dipemikiran sebagian masyarakat, pergantian kurikulum adalah proyek dan proyek, dan dampaknya sangat jelas terasa. Setiap ada kebijakan baru selalu ada pelatihan untuk guru-guru yang kadang tidak begitu efektif. Kemudian efek langsung ke siswa hanya sedikit bahkan tidak ada sama sekali.
Sering bergantinya kurikulum memiliki dampak baik dan buruk, baik ke siswa maupun ke guru. Dampak buruk yang sering dirasakan dari perubahan kurikulum diantaranya :
- Tidak tercapainya target pendidikan diawal penerapan, membutuhkan waktu yang lama untuk bisa menerapkan kurikulum baru.
- Fasilitas kurang memadai, bagi sekolah di desa atau daerah terpencil.
- Menurunnya prestasi siswa dikarenakan siswa tidak dapat menyesuaikan diri dengan sistem pembelajaran dengan kurikulum yang baru.
Namun demikian, walaupun ada dampak buruknya, dari setiap perubahan dan pergantian kurikulum pendidikan, semua itu untuk menuju penyempurnaan ke arah yang lebih baik. Tentunya didukung dengan faktor-faktor seperti kepala sekolah, guru, siswa dan orang tua siswa serta lingkungan sekitar sekolah. Maka dari itu tetaplah semangat untuk belajar, belajar dan terus belajar.