Nama saya Serli, saya tinggal di rumah sendiri. Karena ibu saya bekerja dil uar kota dan ayah saya sudah meninggal di saat saya berumur 2 tahun. Disaat itulah ibu saya berjuang mati-matian untuk menafkahi saya dengan cara berjualan keliling. Sebelum bekerja di luar kota. Setelah saya memasuki kelas 2 SMP ibu saya berangkat keluar kota untuk membiayai sekolah saya karena kalau tetap berjualan keliling di kampung pasti biaya sekolah saya tidak cukup.
Saya semakin dewasa maka semakin banyak biaya yang harus dikeluarkan. Dari saya kelas 2 SMP saya sudah belajar untuk menjadi lebih dewasa karena saya sudah hidup sendiri di rumah, tetapi saya tidak mengeluh karena ibu saya pergi keluar kota untuk bekerja membiayai saya. Ibu saya meninggalkan saya karena sayang.
Memang rasanya sedih jauh dari orang tua namun, saya berfikir kembali bagaimana kalau ibu saya tidak bekerja? Mungkin saya tidak akan bisa sekolah sampai sekarang sudah menduduki SMK. Untuk sekarang saya bersabar jauh dari ibu karena saya harus mencapai masa depan saya.
Dan untuk ibuku terimakasih sudah berjuang untuk membesarkanku, dan sudah berjuang sampai pergi keluar kota untuk bekerja demi masa depan anakmu. Bu sehat –sehat yah, anakmu di sini baik-baik saja berkat Do’a mu.
Isyaallah bu, setelah aku lulus sekolah aku akan bekerja untuk membahagiakanmu, nanti setalah aku sudah bekerja gentian yah, aku yang bekerja, ibu di ruamah biar ibu bisa merasakan ketenangan hidup tanpa ada bebandifikiran ibu, untuk membiayai anakmu. Ibu nanti tinggal menikmati masa tua ibu.
Aku renungkan kembali semua yang ibu lakukan demi masa depan aku yang cerah, dan sekarang aku di rumah tidak merasa sendiri karena selalu ada ibuku dihatiku. Jadi jangan jadikan alasan tidak lanjut sekolah karena tidak ada biaya, ibuku saja bisa menyekolahkanku tanpa ada sosok suami yang menemaninya. Melangkahlah untuk mencapai cita-cita dan jangan lupa hargai perjuangan orang tua setidaknya sekolah dengan jujur.