Kehidupan yang sangat di inginkan oleh setiap manusia ialah kebahagiaan.Tapi keinginan itu tak berlaku untuk sebagian orang. Contoh nya Avan dia salah satu remaja korban broken home.
Dia cowok yang dipaksa hidup di tengah-tengah kehancuran kenyataan. Maraknya kasih sayang keluarga tak ia dapatkan, dititipkan kepada seorang nenek. Ia kira kedua orang tuanya akan Kembali datang untuk menjemputnya kembali namun nyatanya itu hanyalah kehaluan semata. Kehidupan yang ia jalani setelah 17 tahun tak luput dari senyuman getir, di mana hari yang dia hindari datang. Kenyataan pahit itu harus ia genggam kembali karena seorang wanita yang menyayanginya di jemput oleh Yang Maha Kuasa tepat di hari spesial.
Selang beberapa bulan kemudian ia di kabarkan mengidap penyakit OCD. Apa kalian tahu apa itu OCD? OCD ialah gangguan mental dimana orang tersebut akan mengatur benda – benda dalam pola tertentu. Gejala ini biasanya dimulai bertahap dan bervariasi sepanjang hidup. Dampak negative nya bukan itu saja orang yang mengalami OCD juga akan mengalami kewaspadaan lebih, cemas, rasa bersalah yang berlebihan, defresi dan ketakutan.
Ingat bahwa OCD itu bukan gangguan jiwa melainkan penyakit mental. Gangguan jiwa dengan Gangguan mental itu berbeda, jika gangguan jiwa ialah gangguan yang mempengaruhi pola pikir, tingkah laku hingga suasana hati. Sedangkan gangguan mental umumnya berhubungan dengan kondisi emosional, psikologis,serta kesejahteraan sosial seseorang.
Mungkin sekarang kita lebih sedikit tahu tentang penyakit OCD, maka dari itu mari kita peduli pada sesama, jika ada seseorang yang memiliki gejala OCD atau gejala penyakit lain alangkah baiknya kita rangkul dan ajak untuk berkomunikasi, karena dengan adanya komunikasi sedikit akan membantu meringankan beban seseorang. Jika tidak adanya kepeduliaan dari sekarang maka akan lebih banyak lagi orang – orang yang akan mengalami gangguan mental lainnya. Mari budayakan kepedulian di mulai sekarang, jangan jadikan dirimu menjadi kepribadiaan yang egois.