Ibu, Dia adalah wanita terhebat di hidupku. Dia yang sudah menjadi ayah sekaligus ibu untukku. Walaupun dia tak selalu ada disampingku, tapi aku tau dia sangat menyayangiku. Dia tak pernah lelah bekerja untuk menghidupi aku dan adik-adikku.
Dari semenjak kecil aku tinggal jauh dari ibu, Aku dikampung bersama nenek dan kakek sedangkan ibu harus pergi ke kota untuk mencari rupiah agar aku bisa sekolah. Ibu dan Ayahku sudah berpisah sejak aku umur 4 tahun. Aku tetap bahagia menjalani hidup bersama nenek, walaupun terkadang aku iri pada mereka yang bisa tinggal bersama ayah dan ibunya. Aku selalu membayangkan keharmonisan keluargaku jika kita bisa hidup bersama.
Semakin aku dewasa semakin aku mengerti betapa beratnya jadi ibuku, ayahku tidak bertanggungjawab bahkan dia tidak mengingatku sama sekali. Sampai saat ini aku belum pernah bertemu dengan ayah, aku ingin sekali bisa merasakan kehadiran dia, memeluk dia, becanda dengan dia, dan ingin tinggal bersamanya. Tapi takdir berkata lain, mungkin ini memang jalanku, agar aku bisa menjadi wanita kuat seperti ibuku.
Beranjak remaja aku ditinggalkan nenekku untuk selama-lamanya, bukan hal mudah bagiku ditinggalkan oleh dia karena dari kecil sampai besar aku dirawat olehnya.
Pahitnya hidup semakin aku rasakan saat remaja, aku jauh dari ibu dan juga harus ditinggalkan oleh nenek. Kini aku tinggal bersama kakek dan adik-adikku, Kalau dibilang lelah aku lelah sekali. Pagi-pagi aku berangkat sekolah, pulang sekolah aku harus membereskan pekerjaan rumahm, tapi aku gak boleh menyerah, karena ibuku lebih lelah dari aku.
Jadi, buat kalian yang bisa tinggal bersama kedua orang tuanya selamat yaa,,, diluaran sana banyak anak-anak yang ingin bisa diposisi kalian. Dan buat kita yang jauh dari orang tua kita jangan mengeluh, jangan menyerah, semua orang punya porsi bahagia masing-masing. Semangattt! Subang, 21 Januari 2022