Dunia Pendidikan memang sangatlah penting di era saat ini. Masyarakat Indonesia dari zaman ke zaman sudah memahami arti dari sebuah pendidikan. Jikalau dahulu dunia pendidikan sampai SD, sekarang masyarakar Indonesia hamper rata-rata menyekolahkan anak-anaknya sampai tingkat atas.

Seiring berjalannya waktu dari zaman ke zaman mengalami banyak perubahan dalam masalah pendidikan, bermula dari adanya dampak covid-19 yang terjadi di Indonesia pada tahun 2019. Hal ini sangat berdampak terhadap dunia pendidikan.

Dengan adanya virus covid-19 ini aktivitas masyaratakat di Indonesia terganggu di karenakan pemerintah menerapkan untuk diam di rumah agar virus covid-19 tidak semakin menyebar secara luas.

Disaat teknologi dalam dunia pendidikan sudah semakin maju, pemerintah Indonesia khususnya, umumnya kepada para masyarakat Indonesia terkena dampak covid-19, begitu pula dalam masalah dunia pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari kehadiran tatap muka sekolah yang biasanya 100% sekarang mengalami penurunan menjadi 50%, di berbagai sekolah sekali bagi masyarakat dan dunia pendidikan lainnya. Dampak ini sangat terasa sekali bagi masyarakat yang penghasilan rendah dan menengah.

Pemerintah menerapkan berbagai upaya kebijakan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 dengan cara menerapkan physical distancing dan social distancing kepada masyarakat dan menerapkan 5 M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobiltas / aktivitas) upaya ini bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran pandemic covid-19 kepada masyarakat.

Di dalam New Normal saat ini masyarakat di tuntut tiap atau tidak siapnya menghadapi gelombang pandemi covid-19. Pemerintah mengeluarkan kebijakan yaitu dengan cara work from home (WFH) untuk masyarakat agar menyelesaikan segala pekerjaan di rumah. Dalam hal ini, dunia pendidikanpun mengalami hal yang sama dengan adanya pembatasan interaksi. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengubah sistem pendidikan dan meliburkan sekolah dengan mengganti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menjadi proses Sistem Dalam Jaringan (Daring). Dalam upaya menggunakan sistem Daring ini kadang muncul masalah-masalah yang di hadapi oleh guru dan para siswa. Permasalahannya untuk guru yaitu materi pelajaran yang belum selesai disampaikan harus diganti dengan tugas lainnya yang membuat, siswa mengeluh karena tugas yang menumpuk.

Dalam sistem Daring (online) permasalahan yang muncul adalah akses informasi yang terkendala oleh sinyal, sehingga informasi yang seharusnya sampai menjadi lambat. Hal ini terjadi terhadap siswa yang akhirnya tertinggal informasi akibat sinyal yang kurang memadai. Kelemahan dalam proses daring (online) yaitu siswa terkadang terlambat mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru. Ada beberapa siswa yang tidak memiliki gadget (HP) terpaksa rang tua membeli untuk keperluan belajar daring (online). Khusus untuk guru mengalami masalah untuk memeriksa tugas tersebut, biasanya guru sudah menyiapkan model pembelajaran yang akan di gunakan , dan sekarang harus merubah model pembelajaran tersebut.

Dalam era New Normal ini peran teknologi sangatlah penting di dalam dunia pendidikan. Hal ini terlepas dari permasalahan daring (online) yaitu sinyal dan penuhnya kapasitas penyimpanan memori di handphone. Ada keuntungan juga dalam masalah teknologi ini, guru dan siswa jadi bias menguasai teknologi pembelajaran secara darig (online).

Dengan adanya kebijakan Work From Home (WFH) maka guru dan siswa dipaksa untuk mempercepat penguasaan teknologi dalam hal pembelajaran. Media online yang sebelumnya belum banyak diketahui guru dan siswa menjadi sebuah penunjang pembelajaran sebagai pengganti pembelajaran di kelas secara langsung. Media online yang di gunakan dalam pembelajaran yaitu whatsapp, zoomeet, google, youtube dan media online yang lainnya adalah sebagai sarana penunjang.

Dalam penggunaan teknologi ini khususnya untuk menyelesaikan tugas guru dan siswa, pemerintah memberikan bantuan kuota internet per bulan kepada guru dan siswa. Hal ini untuk meringankan orang tua dalam membeli kouta internet.

Hikmah dari pandemi covid-19 ini, yaitu guru dan siswa mengetahui teknologi khususnya penggunaan media online seperti gadget (HP) lebih maju. Peran serta oaring tua sangat di perlukan dalam hal pengawasan terhadap penggunaan gadget (HP) agar memberikan dampak yang positif terhadap anak. Anak akan cenderung menggunakan gadget (HP) untuk mengakses berbagai sumber pembelajaran yang diberikan oleh guru, sehingga akan menghindari penggunaan gadget (HP) pada hal-hal yang kurang bermanfaat atau negative. Dalam menghadapi new normal pendidikan dan peserta didik maupun orangtua dan masyarakat harus siap menghadapi teknologi saat ini. Langkah ini adalah hal yang tepat digunakan dalam kondisi New Normal seperti percepatan agar masyarakat lebih maju dalam bidang teknologi, khususnya internet. Kita berharap pandemic covid-19 ini cepat berakhir, semua masyarakat Indonesia aman dan sehat serta proses kehidupan dapat berjalan dengan normal kembali seperti dahulu.

404 Views

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *